Rabu, 19 April 2017

PRAHARA PADJADJARAN

PRAHARA PADJADJARAN (bagian 1)
Maha Prabu Siliwangi,Sang Dewata Wisesa beristri 3. Ambet Kasih, Atji Bedaya, Permaisuri Ratu Subang Larangn yang beranak 3 Raden Walang Sungsang, Nyi Mas Rara Santang dan Raden Kian Santang. Jumlah anak semuanya 40 orang. Syah dan Maharaja ngadain Sidang Keluarga. Beliau memogramkan untuk mengangkat Putra Mahkota Prabu Anom sekaligus dicarikan calon pendampingnya. Mojang Priangan. Sungguh murka Sang Prabu,keluarga pun marah. Sang Putra menolak kehendak raja dan keluarga. Ampun Paduka. Hampura pada Ibu dan semua Keluarga. Hamba akan ngikutin Jalan hidup sesuai petunjuk mimpi Hamba tuk mencari Syariat Islam yg dibawa Kanjeng Rosulullah Muhammad SAW. Merah padam muka Sang Prabu marah, tahu putranya membangkang. Ratu Subang Larang terisak-isak. Teringat masa lalunya ketika dinikahkan dengan cara Islam di Syekh Quro Karawang. Kini suaminya tetap mempertahankan Agama Hindu Sang Hyang demi kerajaannya. Tidak mampu berucap. Diam 1000 bahasa. Sidang berklimaks tragis. Sang Putra menolak kehendak raja dan Keluarga. Diusirlah R.Walang Sungsang oleh Baginda. Keluarga dan Petinggi Kerajaan pun mencibirkan keyaqinan Agama dalam mimpi walangSungsang. Teriring Amarah Kerajaan, isak tangis Ibunda dan 2 adik tercinta Sang Putra pergi entah kemana menurut kedua kaki. Dalam hati berbunga yakin akan kebenaran mimpinya. Bencana Pajajaran beruntun tetap hadir dari Keluarga Subang Larang. Suatu malam Putri Rara Santang menghilang. Minggat dari Istana.(Sebetulnya Ibu dan Adik kecilnya tahu. Tapi itu keterpaksaan yg mesti dilakukan). Konon Sang Putri nyusul kakaknya. Karena petunjuk mimpi bahwa lakon hidupnya bersama kakaknya di suatu negeri nanti. Esoknya kerajaan geger. Raja marah Besar, semua Punggawa dipanggil dan tugas khusus kepada 2 patih Maha Patih Arghatala dan Adi Patih Siput. Untuk pergi mencari Putri Ayu Rara Santang dan tidak diijinkan Pulang kalau Sang Putri tidak terbawa pulang. Dengan jaminan nyawa 2 punggawa itu. Kerajaan jadi mencekam, terlebih dlm kekelaman malam..Gemana seterusnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar