Selasa, 25 Oktober 2016

Anna Sophanah Raih Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2016

Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2016
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2016
Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah kembali meraih prestasi yang luar biasa di Bulan Oktober 2016 ini. Setelah sebelumnya meraih Kawastara Pawitra dari Mendikbud, kini penghargaan yang diraih yakni Adhikarya Pangan Nusantara tahun 2016 dari Gubernur Jawa Barat.

Penyerahan penghargaan dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2016 yang lalu di GOR Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi dan terima oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKPPP) Kab. Indramayu H. Warjo.

Kepala BKPPP Kab. Indramayu H. Warjo menjelaskan keberhasilan Bupati Indramayu meraih Adhikarya Pangan Nusantara 2016 ini karena kebijakan dan program dalam ketahanan pangan sangat dirasakan masyarakatnya bahkan terus mampu mempertahankan Kabupaten Indramayu sebagai predikat lumbung beras nasional dan mampu menyuplai kebutuhan pusat dan juga propinsi.



Warjo menambahkan, pola penerapan program ketahanan pangan ini dimulai dengan upaya penciptaan ketersediaan pangan yang merupakan fungsi dari peningkatan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduk.



Situasi ketersediaan pangan yang cukup, bermutu, beragam, bergizi seimbang dan aman, baik pada tingkat individu maupun rumah tangga yang dipenuhi dari produksi sendiri atau dari pasokan wilayah lain/impor merupakan syarat terwujudnya ketahanan pangan penduduk suatu wilayah. Ketersediaan pangan dimaksud mencakup kecukupan energi dan protein sebagai pangan yang siap dikonsumsi penduduk bukan ketersediaan pangan yang tidak dikonsumsi penduduk.


Kabupaten Indramayu pada Tahun 2014 telah mampu memproduksi padi sebesar 1.625.179,29 Ton GKP atau setara beras 1.015.151,08 Ton dan pada Tahun 2015 meningkat menjadi 1.675.416,68 Ton GKP per tahunnya atau setara beras sebesar 1.051.156,36 Ton. Berdasarkan jumlah penduduk pada Tahun 2015 sebanyak 1.708.551 jiwa dengan tingkat konsumsi sebesar 272,28 Kg beras/kapita/tahun, maka dibutuhkan beras sebanyak 197.230,30 Ton. Dengan demikian Kabupaten Indramayu surplus beras pada tahun 2015 sebesar 853.926,73 Ton.

Dengan surplus beras sebesar itu, lanjut Warjo, maka Kabupaten Indramayu mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kontribusi beras Indramayu di tingkat Jawa Barat sebesar kurang lebih 30%, sedangkan di tingkat nasional kurang lebih 5%. Surplus beras ini diserap untuk pengadaan pangan dalam negeri melalui Sub Divre Indramayu 15% atau 128.089-130.000 Ton, konsumsi masyarakat JABODETABEK sekitar 34% sekitar 290.335 Ton, perdagangan antar pulau (Kalimantan, Sumatera, dan Riau) 20% atau 170.785 Ton dan sisanya sekitar 30% dimanfaatkan oleh para pengusaha dan petani disimpan sebagai cadangan pangan pada saat paceklik. Bahkan BULOG Sub Divre Indramayu mampu mensuplai beras untuk BULOG Sub Divre Cianjur dan Bandung yang meliputi 11 Kabupaten sebesar 43.900 Ton pada Tahun 2014 dan pada Tahun 2015 sebesar 37.500 Ton.

Hal lain yang ternyata cukup mencengangkan tim penilai adalah, Kabupaten Indramayu telah memiliki rice centre yang dikelola oleh BUMD PD BWI dengan mengunakan peralatan modern serta mampu menyerap gabah petani dengan cepat.
Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, saat ini Peraturan Daerah tentang lahan pertanian berkelanjutan masih sangat dibutuhkan untuk mendukung Kabupaten Indramayu sebagai daerah agraris untuk menopang ketahanan pangan.

Kebijakan lainnya, dirinya telah mengeluarkan SK Bupati pada tahun 2014 tentang pembentukan Dewan Ketahanan Pangan tingkat Kecamatan dan Desa sehingga tim ini bisa bergerak dengan cepat.

Selanjutnya, dirinya juga telah mengeluarkan Surat Edaran Bupati tentang penggunaan bahan lokal untuk setiap kegiatan. “Jangan kaget ketika datang ke Pendopo ataupun kegiatan dinas lainnya bahan makanan yang disuguhkan adalah makanan tradisional dengan menggunakan bahan lokal dari daerah sendiri,” kata Anna. 

1 komentar: