Rabu, 12 Oktober 2016

Pasar Bangkir

 Pasar Bangkir
Pasar Bangkir Indramayu
Pasar Bangkir

Sinden atau apa pun istilah lainnya dalam menyanyi yang mengiringi gamelan dari mulai kesenian wayang kulit, wayang golek, sandiwara (mars), tarling, sintren, dan sejumlah langgam kesenian daerah khas Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.

Kadang berkali-kali harus memunculkan pantun (wangsalan)
Pasar Bangkir Sor Baujan, Kaniaya Nasibe si Badan (Pasar Bangkir di Bawah Pohon Baujan, Kasihan Nasibnya si Badan)”.
Tema pantun-pantun jenaka yang dipoles dalam nyanyian sinden (sebutan penyanyi yang mengiringi gamelan dalam suatu lakon).Sudah bukan asing lagi jika menyebut “Pasar Bangkir Sor Baujan”. 

Meski belum diperoleh keterangan pasti, kapan istilah itu mulai dipopulerkan dan siapa penciptanya, namun sangat mengena di hati pemirsa, khususnya masyarakat Indramayu. 

Namun ada sederetan figur sinden “Dermayon” yang namanya populer dan tak pernah meninggalkan nyanyian berpantun “Pasar Bangkir Sor Baujan” itu, seperti Carinih, Dadang Darniyah, Jayana, Dariyah, dan Itih S. Hingga kini, “Pasar Bangkir Sor Baujan” sudah memasyarakat dari generasi ke generasi. 

Apakah lagu berpantun itu merupakan cerita nyata atukah tidak..? Yang jelas, hingga kini, yang namanya Pasar Bangkir Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu sejak keberadaannya dulu sampai sekarang, memang berada di bawah pohon Baujan.

Pasar Bangkir yang lama, kini sudah dijadikan kawasan pemukiman warga setempat, dan berada di bawah jembatan Bangkir. Sedangkan Pasar Bangkir saat ini, berada menghadap jalan raya yang selalu padat arus lalu-lintas. Kondisinya rawan macet apabila sudah digelar hari pasaran, yakni hari Jumat.
Julukan Pasar Bangkir sebagai “Pasar Tumpah” pun selalu terjadi di hari Jumat.
Masih Melegenda di Hati Masyarakat Indramayu, Provinsi Jawa Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar